
Penulis: Gajahmada Harding, Ketua Pengurus Provinsi FHI Sulawesi Selatan
MAKASSAR--Tim Nasional (Timnas) Hoki Lapangan Terbuka Putra dan Putri mulai berlatih jelang laga Piala AHF (Asian Hockey Federation) atau Piala Federasi Hoki Asia 2025 (15-27 April 2025) di Lapangan Astro Turf Senayan, Jakarta.
Berdasarkan hubungan komunikasi WhatsApp akhir pekan ini dengan Asisten Pelatih Muhammad Nurseha di Malaysia ternyata Timnas Hoki Indonesia memilih melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnaas) di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia.
Pelatnas untuk persiapan Piala AHF dan pekan olahraga Asia Tenggara Sea Games untuk Hoki Lapangan diperkuat 21 atlet putra dan 23 atlet putri. Sedangkan untuk pelatih kepala dipilih Iman Gobinathan dari Malaysia dan diperkuat 3 asisten pelatih Hendri Mulia (DKI Jakarta), Abdul Rachman (Kalimantan Timur) dan Muhammad Nurseha (DKI Jakarta) serta manajer tim Muhammad Yunus Yunio.
Pelatih asal Malaysia yang pernah melatih Timnas Malaysia dan Bangladesh ini mendapat tantangan untuk meloloskan Timnas Indonesia Putra dan Putri ke Final sangat memahami lingkungan kamp pelatihan di Malaysia selama puasa Ramadan dan bisa membangun moral juara serta kerjasama tim.
Aura tim Malaysia yang berlaga pada dua edisi Piala Asia terakhir diharapkan bisa menular ke tim Merah Putih.
Memang konsentrasi sebagai tuan rumah diakui pelatih yang akrab disapa Bang Seha ini sering terpecah karena mengurus negara-negara peserta dan atlet.
Dia menyebut Piala AHF 2025 yang dikuti 11 negara untuk kategori Putra dan 9 negara untuk Putri perlu diurus dengan manajemen profesional. "Manalagi persiapan Timnas yang harus butuh persiapan khusus karena ingin membela Merah Putih di depan pendukung Timnas," tutur asisten pelatih yang pernah menangani nomor Hoki5-5 atau Hockey5s ini.
"Tidak tertutup kemungkinan Presiden Prabowo Subianto datang menonton jika masuk Final," ujar pelatih asal Jakarta ini dengan penuh optimisme.
Di sisi lain, masalah anggaran masih menjadi masalah klasik, baik itu anggaran untuk persiapan Pelatnas Timnas maupun anggaran Panitia Pelaksana Piala AHF 2025.
Keberangkatan Pelatnas ke Malaysia pada bulan Ramadan ini menggunakan biaya mandiri. Yasser Arafat Suaidy Sekretaris Jenderal (Sekjen) FHI mengiyakan kalau Panpel masih berusaha mendapatkan penaja dan dukungan Pemerintah.
"Pengalaman waktu jadi tuan rumah Piala Asia 2022, Panitia butuh dana 7 - 8 miliar di saat Covid-19 untuk menyukseskan acara," sebut Sekjen FHI kedua kalinya ini.
Dia yakin dengan menggabungkan kategori Putra dan kategori Putri, otomatis kebutuhan Panitia membengkak dua kali lipat dalam akomodasi dan transportasi peserta dibanding dengan Piala Asia..
Tapi FHI optimis acara internasional ini bisa sukses dan membawa nama harum Indonesia. "Penyelenggaraan acara di Jakarta ini merupakan tantangan besar dan mempertaruhkan nama baik NKRI bagi pahlawan olahraga di Republik ini," ujarnya dengan nada optimis.
Sementara Ketua Umum FHI Budi Sulistijono lebih optimis lagi menyatakan untuk sukses kedua kalinya dalam menyelenggarakan acara dari AHF. Pertama kalinya kita dapat kepercayaan dengan menjadi tuan rumah Piala Asia 2022 dan kedua kalinya datang lagi tawaran tuan rumah Piala AHF Putra dan Piala AHF Putri dari Presiden AHF Fumio Ogura.
Mantan Kasdam Wirabuana Makassar ini mengakui memang berat tanggung jawab tuan rumah yang disandang Indonesia pada masa krisis ekonomi plus upaya efisiensi anggaran termasuk olahraga. "Federasi harus menyediakan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan pertandingan hoki termasuk lapangan standar iternasional dan infrastruktur pendukungnya," ujar pria yang bertugas 4 tahun di Sulawesi Selatan ini sebagai orang nomor 2 di Markas Kodam.
Kami siap bertanggung jawab untuk menyambut dan mengakomodasi peserta yang berpartisipasi di ajang Piala AHF.
Sebagai cabang olahraga terpopuler ketiga di dunia setelah sepak bola dan kriket, hoki termasuk cabang olimpik. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan dukungan penuh terhadap keinginan PP FHI untuk menjadi tuan rumah Piala AHF Jakarta 2025 Putra dan Putri di Jakarta, Indonesia.
Sekretaris Jenderal KOI melalui suratnya mengakui komitmen FHI untuk mengembangkan dan mempromosikan hoki di Indonesia. "KOI mendukung upaya Federasi Hoki untuk memastikan kesempatan yang adil dan setara bagi semua peserta dalam olahraga ini, sesuai dengan nilai-nilai Olimpiade," tulis Wijaya Noeradi kepada Presiden AHF Fumio Ogura di Kuala Lumpur.
Sumber Foto: Gajahmada Harding