
Oleh: Wahyudi
Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Wajo
Tagar #IndonesiaGelap yang beredar luas di berbagai platform media sosial bukan sekadar tren atau keluhan sesaat. Ini adalah simbol keresahan rakyat terhadap situasi bangsa yang semakin hari semakin jauh dari keadilan, kesejahteraan, dan nilai-nilai demokrasi. Kegelapan ini bukan tentang padamnya listrik, tetapi tentang padamnya harapan, kepercayaan, dan arah kepemimpinan negeri ini.
Indonesia Gelap: Simbol Krisis Moral, Demokrasi, dan Keadilan!
Hari ini, kita menyaksikan bagaimana bangsa ini semakin kehilangan cahaya di berbagai aspek:
• Gelapnya Demokrasi: Kebebasan berpendapat semakin dikekang, kritik terhadap penguasa dianggap ancaman, dan ruang diskusi publik semakin menyempit.
• Gelapnya Keadilan: Hukum tajam bagi rakyat kecil, tetapi tumpul bagi elite yang berkuasa. Kepercayaan publik terhadap institusi hukum semakin luntur karena ketidakadilan yang terus terjadi.
• Gelapnya Keberpihakan Penguasa: Kebijakan yang seharusnya melindungi rakyat justru lebih menguntungkan oligarki. Kesenjangan semakin lebar, dan rakyat dipaksa bertahan dalam ketidakpastian.
• Gelapnya Masa Depan Generasi Muda: Pendidikan semakin mahal, lapangan kerja semakin sempit, dan kesempatan untuk berkembang semakin terbatas akibat kebijakan yang tidak berpihak pada anak bangsa.
Tagar #IndonesiaGelap adalah bentuk protes yang lahir dari kondisi ini. Ini adalah jeritan rakyat yang mulai kehilangan kesabaran.
Siapa yang Bertanggung Jawab?
Bangsa ini tidak boleh terus-menerus dikendalikan oleh kepentingan segelintir orang. Pemerintah tidak bisa lagi menutup mata terhadap berbagai kegagalan yang telah membawa negeri ini menuju jurang ketidakpastian. Rakyat berhak menuntut kejelasan!
HMI Wajo menuntut Pemerintah untuk:
1. Menghentikan segala bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat dan menjamin ruang demokrasi tetap hidup.
2. Menegakkan hukum secara adil tanpa pandang bulu, karena hukum yang timpang hanya akan mempercepat kehancuran bangsa.
3. Memprioritaskan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan oligarki atau politik pragmatis.
4. Membuka ruang partisipasi aktif bagi generasi muda dalam pengambilan kebijakan, karena masa depan negeri ini ada di tangan mereka.
3. HMI Wajo Siap Bergerak
Kami tidak akan tinggal diam ketika bangsa ini semakin tenggelam dalam kegelapan. Jika pemerintah terus abai, maka aksi nyata akan menjadi jawaban. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, bersuara, dan menuntut perubahan.
Perlawanan terhadap penguasa zalim adalah amanah sejarah yang harus diemban oleh setiap elemen. Keberanian dan keteguhan hati akan menentukan keberhasilan perjuangan ini. Sebagaimana kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
“Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang jahat, tetapi karena diamnya orang-orang baik.”
Saatnya bergerak! Lawan kezaliman! Tegakkan keadilan!
Karena diam berarti tunduk, dan tunduk pada kezaliman adalah bentuk penghianatan kepada bangsa.
Indonesia harus kembali terang!
Jika penguasa gagal menerangi negeri ini, maka rakyat yang akan menyalakan apinya!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Sumber Foto: Wahyudi