Penulis: Aslam Mu'minin (Kepala Dusun Simpellu, Desa Simpellu, Kecamatan Pitumpanua)
Penyunting: Abdul Wahab Dai
WAJO--Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang mengabdi di Desa Simpellu, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan berbagai inovasi untuk mendukung terwujudnya Desa Hijau dan Desa Digital.
Kegiatan ini terlaksana sepekan setelah Seminar Program Kerja dengan pemaparan 13 program. Dari 13 program kerja yang dipaparkan, tiga di antaranya sudah terealisasi yaitu sosialisasi pembuatan biopori, pembuatan situs web desa serta penyusunan peta administratif Desa Simpellu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong perubahan positif di desa dalam aspek lingkungan dan pengelolaan sumber daya desa yang lebih efisien dan berbasis digital.
Suparman Lasa --Koordinator Desa pada Posko KKN Unhas Desa Simpellu-- menjelaskan bahwa proyek sosialisasi pembuatan biopori diangkat untuk mengatasi permasalahan sampah organik yang dibiarkan menumpuk di lingkungan sekitar desa.
“Permasalahan sampah tersebut dapat memperbaiki kualitas lingkungan desa. Oleh karena itu kami memperkenalkan biopori sebagai solusi sampah organik yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah organik dan meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan untuk mencegah genangan air dan banjir,” ujarnya (Kamis, 09/01/2024).
Lebih lanjut Suparman menjelaskan bahwa pembuatan biopori diharapkan dapat mengurangi volume sampah organik dan genangan air yang kerap menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan, serta memberikan kontribusi terhadap terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Selain itu, mahasiswa KKN-T dari kampus berjuluk Kampus Merah ini juga mengembangkan situs web desa sebagai inovasi untuk memudahkan akses informasi bagi warga dan pengunjung dari luar desa.
"Situs web ini kami buat untuk mempromosikan potensi desa, memberikan informasi mengenai kegiatan sosial yang berlangsung, serta menyediakan layanan publik secara daring,” tambah Suparman.
"Situs web ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam berbagai program desa dan mempermudah proses komunikasi antara pemerintah desa dengan warganya. Dengan adanya situs web ini diharapkan Desa Simpellu dapat dikenal lebih luas, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan luar yang tertarik berkunjung," jelasnya lebih jauh.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengelolaan desa, mahasiswa KKN-T Unhas yang kerap berompi merah dengan logo ayam jantan ini sebagai ciri khas mahasiswa KKN Unhas juga menyusun peta administratif desa. Peta ini memetakan batas wilayah desa, lokasi fasilitas umum, serta mendukung perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya desa yang lebih terarah.
"Peta ini akan sangat membantu dalam perencanaan proyek-proyek pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran," tutup Suparman.
Sementara Kepala Desa Simpellu Akhmad mengapresiasi Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Unhas ini.
"Kami berharap kegiatan adik adik mahasiswa ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Desa Simpellu. Dengan adanya biopori, diharapkan desa ini menjadi lebih ramah lingkungan dan terhindar dari masalah penumpukan sampah dan genangan air. Situs web desa akan meningkatkan akses informasi dan memperkenalkan potensi desa, sementara peta administratif mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efisien. Semua inovasi ini bertujuan untuk menjadikan Desa Simpellu sebagai desa yang lebih maju, berbasis digital, ramah lingkungan, dan terkelola dengan baik," harap Akhmad.
Sumber Foto: Aslam Mu'minin