Pemateri Abdul Wahab Dai, S.S.
Oleh Mediasi Smansix
WAJO--Sekelompok pelajar UPT SMAN 6 Wajo yang menyebut dirinya Tim Branding Sosmed (Inggris: branding artinya 'penjenamaan') menggelar Pembekalan Jurnalistik akhir pekan ini (Sabtu, 18/01/2025) di Aula Masagena UPT SMAN 6 Wajo, Kelurahan Bulete, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Mereka mengundang pemateri Abdul Wahab Dai, S.S. yang dikenal sebagai pegiat jurnalisme kewargaan di Kabupaten Wajo dan aktif sebagai jurnalis lepas dan narablog di beberapa media daring dan blog.
Para pelajar yang berjumlah 30-an ini mengelola akun media sosial Facebook dan Instagram Mediasi Smansix bersama guru mereka sebagai bagian dari upaya penjenamaan sekolah yang dahulu bernama SMAN 1 Pitumpanua ini.
Para peserta Pembekalan Jurnalistik di UPT SMAN 6 Wajo (Sabtu, 18/01/2025 di Aula Masagena.Terpantau dalam beberapa publikasi di akun Facebook sekolah --yang dalam beberapa tahun belakang populer dengan nama Smanawa-- ini Tim secara rutin mengunggah siniar (Inggris: podcast) yang disertai dengan judul dan takarir (Inggris: caption).
"Selain takarir, kami ingin mereka juga mampu menulis berita dan mengabarkan kegiatan-kegiatan sekolah dengan redaksional yang memenuhi kaidah jurnalistik," ujar Rosnaedar Suyuti, S.Pd. penganggung jawab Tim kepada Medasi Smansix.
Abdul Wahab Dai dalam pembekalannya mengulik cara menulis berita langsung atau straight news yakni sebuah teks berita cepat, ringkas dan aktual dan memenuhi unsur adiksimba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana).
Dia menekankan bagaimana penulis pemula mempelajari secara saksama penggunaan ejaan, huruf kapital, spasi, kata baku, dan kaidah bahasa Indonesia lainnnya dalam penulisan berita.
"Kekeliruan-kekeliruan berulang kerap terjadi misalnya penggunaan spasi yang keliru dan penggunaan kata-kata Inggris yang tidak perlu bila sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia," ujar Wahab.
Namun, lanjutnya, bila sebuah kata padanan masih baru dan berpotensi tidak dipahami pembaca, kata Inggrisnya dapat ditulis dalam tanda kurung dengah huruf miring. "Ini banyak dipraktikkan di media-media arus utama," terangnya.
Namun kata-kata seperti daring tak perlu ditulis Inggrisnya karena sudah diketahui publik secara meluas, walau kata online masih digemari. "Hindari kata Inggris!," demikian Wahab menegaskan berulang-ulang.
Para pelajar langsung mempraktikkan penulisan berita di sela-sela pembekalan. Pada akhir kegiatan, Wahab memberikan tips-tips penulisan berita dan memotivasi peserta agar memberanikan diri menulis berita dalam koridor jurnalisme warga dan menjaga konsistensi dalam menulis berita.
Sumber Foto: Mediasi Smansix