Abdul Wahab Dai
Kontributor
WAJO-Eksogami dan perkawinan campuran semakin sering terjadi di negeri ini. Kabar asmaraloka lintas benua, antarnegara, antarras, dan antarkebudayaan yang melibatkan Nafis Rathore (WNA Belanda berdarah Pakistan) dengan Sulisda Yanti (WNI berdarah Bugis) asal Dusun Labawang, Desa Labawang, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan resepsi pernikahannya akan digelar lusa, Rabu, 28 Agustus 2024.
Media ini yang menemui Sulisda Yanti --calon mempelai wanita-- di Labawang petang tadi (Senin, 26 Agustus 2024) membenarkan kabar ini.
"Besok Êsso Abbéppang, lusa Resepsinya," kata Lisda. Tampak sarapo telah berdiri dan rumah bahagia orang tua Lisda di Labawang sudah ramai dikunjungi oleh para kerabat dan handaitaulan mereka. Seekor sapi telah siap untuk dijagal besok Selasa, 27 Agustus 2024.
Pesta pernikahan Nafis Rathore-Sulisda Yanti sendiri akan berlangsung dengan adat Bugis di kampung Labawang.
Sebelumnya media ini mendapatkan informasi valid dari ibu kandung Sulisda Yanti yakni Indo Upe dalam sebuah wawancara yang berlangsung 3 Juni 2024 lalu perihal nilai uang panaik yang diterima pihaknya.
"Ya benar. Seratus juta panaiknya dan mahar enam gram," ujar Indo Upe. Hal ini turut dibenarkan oleh Lisda saat dikonfirmasi petang tadi. Lisda adalah putri dari Dg. Mangiri dan Indo Upe.
Bagi masyarakat Bugis, uang Panaik merupakan biaya yang diberikan oleh pihak laki-laki untuk pihak perempuan untuk melaksanakan pesta pernikahan.
Ditanya perihal di mana pasangan baru ini akan tinggal, Indo Upe menjawab bahwa dengan restu dari dirinya, ia akan melepas putri semata wayangnya Sulisda Yanti ke Belanda mengikuti suaminya.
Sebelumnya diberitakan Nafis Rathore lahir di Luton, sebelah barat laut London, Inggris Raya dari seorang ibu berdarah Pakistan, Nafis Rathore hijrah ke Belanda dalam usia tiga bulan.
Dalam sebuah wawancara dengan kontributor Abdul Wahab Dai (24 April 2024), Nafis menyebut mereka berkenalan di Instagram pada bulan Januari 2024 lalu dan berkomunikasi lewat pesan langsung (direct message atau DM), sebuah fitur di Instagram.
Nafis Rathore yang seorang Muslim lahir tahun 1993, sementara Lisda lahir tahun 2002. Dalam upayanya meminang Lisda pujaan hatinya, Rathore telah melengkapi segala dokumen dan persyaratan sesuai hukum di Indonesia dan Belanda. "Insyaallah pegawai Balai Nikah Kecamatan Keera akan hadir lusa," ujar Indo Upe.
Sumber Foto: Sulisda Yanti dan Arsip.