Abdul Wahab Dai
Kontributor
WAJO-Para pelajar, siswa, dan tenaga tata usaha di SMA Negeri 6 Wajo kini cemas dengan banyaknya sarana pembelajaran yang hanyut atau rusak akibat terjangan banjir bandang yang menghantam sekolah yang pernah bernama SMA PGRI Siwa, SMA Negeri 1 Pitumpanua, dan SMU Negeri 1 Pitumpanua ini.
Selain pagar sepanjang kurang lebih 250 meter jebol dan rusaknya tempat parkir, beragam sarana dan alat yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar rusak atau hanyut.
Salah seorang saksi mata memberitahu media ini dengan mengatakan bahwa aliran air sangat deras saat air bah datang setelah salat Jumat, 3 Mei 2024.
Saksi mata itu mengatakan tak banyak barang yang dapat diselamatkan. Kini situasi di sekolah berjuluk Smanawa --akronim dari SMA 6 Wajo-- ini masih porak-porak poranda. Upaya-upaya "pembebasan lingkungan sekolah dari lumpur" masih dilakukan.
"Kami sangat membutuhkan air untuk menyemprot lumpur. Kami butuh mobil damkar," ujar Kepala UPT SMAN 6 Wajo Yusrianto, S.Pd., M.Pd. saat dikonfirmasi Minggu, 5 Mei 2024. Yusrianto mendaku terpaksa membawa mobil truk tongkang dari Sengkang untuk memindahkan barang-barang yang rusak ke tempat lain dan untuk keperluan lainnya.
Salah seorang sumber yang dapat dipercaya bahwa sarana pembelajaran yang rusak atau hanyut adalah 150-an komputer, ratusan meja siswa dan guru, pencetak (printer), alat-alat elektronik, pelantang suara, peralatan seni, dan lapangan tenis meja.
Isi perpustakaan juga luluh lantak seperti 7.000-an buku paket pelajaran, buku fiksi dan non-fiksi, kitab Al-Quran, seratusan kamus, tiruan bola bumi, peta, perlengkapan UKS dan PMR, d.s.b.
Sumber Foto: Warganet