Abdul Wahab Dai
Kontributor
WAJO-Siang ini Redaksi menerima gambar dari warganet perihal Duo Amran (Amran Mahmud dan Amran) yang menyambangi Sekretariat DPC PPP Wajo di Mattirotappareng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Kehadiran Duo Amran yang kental dengan slogan Pammase (Bupati dan Wakil Bupati Wajo Periode 2019-2024) ini dalam rangka proses pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Wajo di Partai Ka'bah mengonfirmasi bahwa pasangan ini tak pecah kongsi.
Amran Mahmud sendiri memiliki pengalaman lengkap sebagai politisi di Bumi La Maddukkelleng dengan posisi sebagai Ketua DPD PAN Wajo empat periode, tiga kali ikut Pilkada dengan dua kali menang dan sekali kalah serta sekali menjadi Wakil Bupati Wajo dan sekali menjadi Bupati Wajo.
Pilkada 2024 akan menjadi pilkada keempat bagi Amran Mahmud. Pilkada perdana Amran Mahmud adalah tahun 2008 saat mana pasangan Budiman (Andi Burhanuddin Unru-Amran Mahmud) memenangi Pilkada 2008 untuk memerintah pada periode 2009-2014. Kala itu pasangan ini menumbangkan pasangan Wal-Asri (Andi Asmidin-Ridwan Angka) sebagai petahana.
Pada Pilkada 2013 Amran Mahmud pecah kongsi dengan Andi Burhanuddin Unru dan maju menantang pasangan Asyik (Andi Burhanuddin Unru-Andi Syahrir Kube Dauda) dengan menggandeng birokrat Andi M Yusuf Machmud Korosi. Slogan pasangan ini adalah AYM, namun saat itu tak mampu menumbangkan pasangan Asyik.
Amran Mahmud kembali ikut Pilkada 2018 dengan slogan Pammase dan berpasangan dengan pengusaha Amran. Kala itu Pammase atau Duo Amran berhadap-hadapan dengan pasangan Barakka (Baso Rahmaduddin Makkaraka-Anwar Sadat). Pammase pun menang.
Amran Mahmud punya pengalaman bersengketa di Mahkamah Konstitusi pascakekalahan di Pilkada 2013 dan gugatannya kala itu ditolak.
Taktik yang dipakai Amran Mahmud pada Pilkada 2018 adalah memaksakan satu lawan satu dengan memborong partai sehingga hanya ada dua pasang calon yang dapat bertarung. Pammase pun memenangkan Pilkada 2018 dan memerintah Kabupaten Wajo 2019-2024.
Dalam sejarah keikutsertaan Amran Mahmud di Pilkada Wajo, insiden Lapangan Benteng (Pitumpanua) pada Pilkada 2013 menerpa pasangan AYM dan insiden penghalangan rombongan massa kampanye Pammase di salah satu titik lokasi dengan pohon yang ditumbangkan.
Masa pemerintahan Pammase 2019-2024 diwarnai perintah Jakarta akan pengalihan anggaran akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020 yang membuat Pammase kekurangan anggaran dan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 yang dijadwal mundur menjadi 27 November 2024 sehingga Amran Mahmud tidak dalam posisi petahana (sedang memerintah) saat Pilkada dengan ditunjuknya seorang Penjabat Bupati Wajo.
Sumber Foto: Warganet