Tinjauan Redaksi
KABUPATEN Wajo yang turut larut dalam masa-masa keemasan Golongan Karya pada masa Orde Baru, lazimnya Bupati dan Wakil Bupati adalah kader Golkar (saat itu Golkar belum disebut sebagai partai).
Beringin benar-benar menguasai urat nadi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo selama era Orba.
Tak ada kelompok politik yang dapat menggeser dominasi Beringin kala itu yang hanya terdiri dari tiga: PPP, Golongan Karya, dan PDI. Kita masih ingat Bung Dachlan (Bupati Dachlan Maulana) --kala itu petinggi partai disapa dengan "bung"--menjadi jurkam Golkar pada kampanye era Soeharto.
Bupati Wajo Andi Asmidin adalah Ketua DPD Partai Golkar zaman Reformasi dan Ketua DPRD Wajo era Asmidin juga kader Partai Golkar (2004-2009).
Kejadian unik terjadi saat pemerintahan Budiman (Andi Burhanuddin Unru-Amran Mahmud) tahun 2009-2014 yang merupakan produk pilkada langsung perdana. Kala itu Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru adalah Ketua DPD Golkar Kabupaten Wajo dan Wakil Bupati Wajo Amran Mahmud adalah Ketua DPD PAN Kabupateh Wajo.
Era Budiman adalah "koalisi" Golkar-PAN, walau Andi Burhanuddin Unru mengambil alih Golkar setelah memenangkan Pilkada bukan dengan mengendarai kursi Golkar.
Selanjutnya pada era Andi Burhanuddin Unru-Andi Syahrir Kube (2014-2019), Bupati tetap sebagai Ketua DPD Golkar dan Ketua DPRD Wajo adalah kader Golkar.
Masa keemasan partai berlambang Matahari PAN terjadi saat ini saat Ketua DPD PAN Wajo (4 periode) Amran Mahmud menjadi Bupati Wajo (2019-2024) dan Andi Muh. Alauddin Palaguna yang juga kader PAN menempati posisi sebagai Ketua DPRD Kabupaten Wajo.
Wajo benar-benar "membiru" setelah sekian lama "menguning". Dominasi Partai 'beringin" Golkar diambil alih oleh partai berlambang "matahari bersinar" PAN pada masa pemerintahan Pammase.
Tanggal 14 Februari 2024 nanti adalah hari terakhir Amran Mahmud memerintah Bumi La Maddukkelleng dan akan diambil alih oleh seorang Pj (Penjabat) atau pun Plh (Pelaksana Harian).
Tentu partai PAN masih berupaya mendudukkan kembali kadernya Amran Mahmud sebagai Bupati. Tanda-tanda ini berawal saat Amran Mahmud didapuk kembali sebagai Ketua DPD PAN Wajo saat Musda PAN Kabupaten Wajo 17 Januari 2021 untuk keempat kalinya.
Kini Amran Mahmud dengan tandemya Amran (Duo Amran) memutuskan tetap begandengan tangan untuk meraih mandat kedua sebagai Bupati dan Wakil Bupati.
Pertarungan diawali dengan Pileg yang akan menentukan partai apa yang berhak menduduki posisi Ketua DPRD dan kursi hasil Pileg 2024 akan menjadi kursi yang akan dikendarai oleh para kandidat menuju Pilkada Wajo 2024.
Kini matahari benar-benar bersinar terang di Bumi La Maddukkelleng. Akan kah dominasi partai berlambang matahari ini masih akan bertahan? Atau akan terjungkal?
Partai-partai lain dalam berbagai berita sesumbar mengambil alih kursi Ketua DPRD Wajo. Tentu setiap partai memiliki target yang menjadi semangat mereka dalam mencapai tujuan politik.
Lalu apakah masa keemasan partai PAN akan berakhir? Dan "partai matahari" akan redup?
Sumber Foto: Wahidin