Abdul Wahab Dai
Narablog
WAJO-Pembangunan kembali pasar legendaris Pasar Tempe, di Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan akhirnya kelar pascakebakaran yang menghanguskan pasar ini Sabtu, 24 Agustus 2019 empat tahun silam.
Pasar Tempe yang berkonsep bangunan hijau ini --bangunan yang aspek konstruksi, desain dan operasinya berbasis lingkungan-- akhirnya tuntas dikerjakan dengan segala dinamika yang dilewati pascakebakaran hebat yang memaksa para korban kebakaran melakoni jual-beli di sebuah pasar darurat sebagaimana lazimnya pasar-pasar lain bila mengalami kebakaran agar dapur pedagang ritel tetap mengepul.
Pengalaman kasus Pasar Siwa di Kecamatan Pitumpanua yang bahkan harus berproses duapuluhan tahun pascakebakaran hingga dapat ditempati kembali adalah sebuah preseden buruk. Pasar Tempe yang kelar lebih cepat adalah sebuah kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Wajo.
***
Setelah diserahkan dari kontraktor pelaksana sehari sebelumnya kepada Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel, pada hari Selasa, 12 September 2023 lalu BPPW menyerahkan Pengelolaan Sementara Paket Pekerjaan Pembangunan Pasar Tempe Sengkang Kabupaten Wajo kepada Pemerintah Kabupatan Wajo.
Menurut catatan penulis, penggunaan kata "sementara" pada tajuk acara merujuk pada Masa Pemeliharaan yang masih merupakan tanggungjawab kontraktor dalam masa enam bulan ke depan bila masih ada kekurangan pengerjaan atau kerusakan-kerusakan.
Pasar Tempe termasuk salah satu pasar utama di Bumi La Maddukkelleng selain Pasar Sentral Sengkang, Pasar Mini Sengkang, Pasar Atapange, dan Pasar Siwa.
Kabar baik ini disambut hangat para pedagang ritel korban kebakaran dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Pasar Tempe.
Serah Terima Pengelolaan Sementara Paket Pekerjaan Pasar Tempe oleh Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2022-2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulsel ini, kini bola berada di tangan Pemkab Wajo.
Dikutip dari rilis pers Humas Pemkab Wajo, serah terima tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud dan Kepala BPPW Sulsel, Ahmad Asiri yang disaksikan secara daring Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti.
Amran Mahmud menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian PUPR dalam hal ini Direktorat Jenderal Cipta Karya, khusunya BPPW Sulsel yang telah memberikan bantuan berupa pasar rakyat yang megah ini.
"Bangunan Pasar Tempe yang diserahkan ini membanggakan bagi Pemkab dan masyarakat karena menjadi ikon di Wajo dalam mendorong pemulihan ekonomi pasca-Pandemi COVID-19," ujarnya sebagaimana ditulis rilis tersebut.
Selain itu, Amran Mahmud juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras serta Anggota Komisi Komisi V DPR RI, Hamka B Kady yang telah membantu mengawal sehingga pembangunan pasar ini bisa terlaksana.
Amran berharap agar pasar ini menjadi pasar sehat dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Apalagi konsepnya adalah bangunan gedung yang ramah lingkungan.
Amran Mahmud meminta Dinas Perindagkop untuk menjaga pengelolaan pasar ini dengan baik. "Saya minta Kadis Perindagkop agar pengelola pasar yang dibentuk betul-betul mumpuni. Selain itu juga, harus mengawasi dan mengontrol agar pengelolaan pasar ini bisa terjaga dengan baik," ujarnya.
"Saya harapkan agar pasar rakyat ini dimanfaatkan dan dikelola dengan baik dan yang utama dipelihara dengan baik," ujarnya Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Termasuk kata dia, masalah kebersihannya. Karena pasar ini dibangun dengan konsep "green building" atau bangunan ramah lingkungan sehingga diharapkan kebersihan harus dijaga dengan baik. Demikian rilis tersebut*
Sumber Gambar: Baso Iqbal