*Besok Jamiatul Khaeriyah Bagikan Daging Kurban Tanpa Kupon
Liputan Abdul Wahab Dai
WAJO-Pelaksanaan salat Iduladha 1444 Hijriyah hari ini (Rabu, 28/06/2023) di tiga titik Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan berlangsung lancar.
Di Masjid Fastabiqul Khairat Kelurahan Siwa khutbah dibawakan oleh Abdillah, S.Pd., M.Ag. Sementara pada salat Id yang ditunaikan di Masjid Al-Mujahidin, Desa Jauh Pandang tampil khatib Drs. H. Muh. Rais, M.Ag.
Sekira 150-an umat Muslim menunaikan salat Id di Masjid Baiturrahim, Desa Mattirowalie dengan khatib Alim Bahri pagi ini dengan persiapan 4 ekor sapi kurban. Demikian data yang didapat media ini dari sumber-sumber Pemerintah.
Dari Masjid Jamiatul Kheriyah di Kelurahan Siwa dilaporkan 10 ekor sapi kurban siap dijagal besok setelah salat Id yang akan ditunaikan Kamis, 29 Juni 2023.
"Panitia sudah mendatangkan kesepuluh ekor sapi ke dekat Masjid," ujar H. Ardi Hariadi Abidin, Ketua Panitia Hari Raya Iduladha Masjid Jamiatul Khaeriyah.
Dr. K.H. Muhyiddin Tahir, M.Th.I. akan membawakan khutbah Iduladha di Jamiatul Khaeriyah Jalan Cempaka Siwa.
Imam Kelurahan Siwa H. Muhammad Yunus, B.A. yang ditemui pagi ini menyebut 14 ekor sapi kurban siap dijagal di Masjid Nurul Ikhsan, Lingkungan Tocamming, Siwa.
Di Birrul Walidain Jalan Kelapa II Siwa 7 ekor sapi dan seekor sapi disiapkan oleh perusahaan pelayaran PT. Balibis Putra Siwa. Sebuah sumber menyebut di Nurul Yakin Bulete disiapkan 5 ekor sapi.
Panitia Kurban Jamiatul Khaeriyah Siwa akan tetap konsisten mendistribusikan daging kurban secara profesional tanpa kupon.
"Masyarakat tidak perlu datang ke Masjid. Sapi akan dijagal oleh tukang jagal profesional, dikuliti --diiris--dipotong per satu kilo kemudian dibagikan langsung ke rumah masing-masing warga hingga habis," kata H. Ardi.
Jarak jangkauan terjauh pendistribusian adalah sampai daging habis. Dalam sejarah masjid ini jumlah sapi kurban pernah mencapai 15 ekor. "Semakin banyak jumlah sapi, semakin jauh jangkauan distribusi daging," terang H. Ardi.
Cara yang ditempuh ini mampu mengurangi resiko distribusi ganda dan resiko warga yang luput dalam jangkauan terdekat dari Masjid. Demikian H. Ardi.
Rute mirip "bundaran obat antinyamuk" akan digunakan panitia. "Jadi silakan tunggu di rumah saja. Tidak usah berkerumun di Masjid," tegas H. Ardi.
Metode ini telah lama digunakan oleh Panitia Kurban Jamiatul Khariyah demi lancarnya distribusi.
"Kami tidak menggunakan kupon, apa lagi main titip kupon pengambilan. Kami juga menghindari pengambilan titipan. Daging akan dibawa langsung ke rumah-rumah warga sepanjang rumah tidak kosong," jelasnya.
Sistem ini digunakan oleh Jamiatul Khariyah sejak pertama kali melaksanakan penjagalan secara mandiri.
Sumber Foto: Johari Panne