Abdul Wahab Dai
WAJO-Jelang memasuki pusat desa, sebuah gapura menyambut kita di Desa Keera, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Gapura Macora, demikian namanya, akronim dari Mattappaak Coraakna Kééra atau Mattappaak Coraana Keera (ᨆᨈᨄ ᨌᨚᨑᨊ ᨀᨙᨑ). Kata ᨌᨚᨑᨊ dapat dieja coraakna, dapat pula coraana.
Gapura Macora Desa Keera ini dibangun dengan anggaran Bagi Hasil Pajak (BHP) yang diterima Desa Keera.
Syamsurida, S.Sos., Kepala Desa Keera yang ditemui di kediamannya hari Minggu (2 April 2023) mengatakan bahwa ini adalah bagian dari dukungan desanya kepada program Macawa atau Mandi Cahaya Wajo oleh Pemerintah Kabupaten Wajo.
Lalu mengapa mantan politisi Golkar ini mengangkat sebuah nama dengan sebutan Gapura Macora?
"Kami mengangkat nama ini berangkat dari adanya kawasan atau Lompook Tappaak é sejak dahulu kala di mana ini adalah kawasan pemukiman pertama di Desa kami. Sejak dahulu hingga kini Lompook Tappak é yang dapat diartikan sebagai Hamparan yang Berpendar atau Bercahaya adalah kawasan pertambakan penghasil ikan, udang, dan kepiting, dan kini rumput laut," Syamsurida mulai menjelaskan. Syamsurida tercatat pernah menjadi Ketua Kelompok Tani Mattapae sebelum menggeluti pemerintahan.
Macora adalah akronim dari Mattappaak Corak'na Keera yang menghasilkan beberapa komoditi yang menjadi ciri khas Desa Keera yang Memancar, bisa juga dieja sebagai Mattappaak Coraana Keera yang bermakna Pancaran Sinar Kehidupan bagi Masyarakat Keera. Demikian Syamsurida yang pernah dua kali gagal menjadi legislator kabupaten.
Gapura Macora kini menjadi tengaran paling anyar Desa Keera. Besok Jumat 7 April 2023 Bupati Wajo akan datang ke Desa Keera menggunting pita menandai peresmian gapura yang dihiasi dengan lampu-lampu ini. Sebelum dan sesudah gapura ini, berdiri 16 tiang lampu hias yang akan membuat jalan pusat desa kian berpendar.