Abdul Wahab Dai
Pewarta Warga
WAJO-Dalam beberapa tahun terakhir desa-desa di Kecamatan Keera Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terus berupaya mengentaskan tengkes (stunting) sebagaimana yang terlihat dalam anggaran-anggaran desa dan realisasinya saban tahun. Upaya-upaya pembangunan manusia ini diimplementasikan dalam berbagai kegiatan.
Tujuh gedung posyandu dibangun dengan Dana Desa dalam lima tahun terakhir, mulai dari Posyandu Teratai di Inrello, Posyandu Massengereng dan Posyandu Salewangeng di Pattirolokka, Posyandu Sentosa II di Lalliseng, Posyandu Sukamaju dan Posyandu Harapan Bunda di Paojepe, hingga Posyandu Bahagia di Keera.
Ini belum disebut kegiatan-kegiatan lainnya yang langsung atau tidak langsung berkaitan dengan upaya-upaya pengentasan tengkes.
Untuk tahun anggaran 2023 ini, upaya-upaya pencegahan tengkes terus dilakukan oleh desa-desa ini. Semua desa terpantau menganggarkan pemberian makanan tambahan dengan tiga varian (PMT Posyandu, PMT Stunting, dan PMT Ibu Hamil), bahkan ada desa yang menggunakan nomenklatur PMT Rawan Stunting.
Desa Inrello kembali melanjutkan pembangunan Polindes dengan menganggarkan Kanopi Polindes Inrello, kemudian Perintisan dan Perkerasan Jalan Anggrek atau jalan menuju bakal lahan hibah Posyandu Anggrek di Dusun Latappareng (sumber: Baliho APBDesa Inrello 2023).
Desa Paojepe menganggarkan Pemeliharaan Gedung PAUD yakni Kelompok Belajar (KB) Anugerah II di Dusun Paoejepe (Sumber: Dokumen APBDesa Paojepe 2023).
Desa Lalliseng tampil dengan dua kegiatan besar berupa Pembangunan PAUD Abbanuangnge dan Pengadaan Sarana Air Bersih di Desa (Sumber: Baliho APBDesa 2023 Lalliseng). Peserta didik PAUD Abbanuangnge saat ini menumpang belajar di rumah warga akibat bangunan lama yang sudah tidak layak.
Dari Desa Keera dilaporkan terdapat penganggaran Mobiler Posyandu serta Pemeliharaan Mata Air dan Pipanisasi PAM Desa (sumber: salinan digital APBDesa 2023 Keera). Penyediaan air bersih termasuk dalam paket-paket pencegahan tengkes dalam program Konvergensi Pencegahan Stunting.
Tahun ini Desa Awo tampil dengan dua kegiatan inti upaya pembangunan manusia desa berupa Pembangunan Posyandu Merpati I Bekkae dan Pengadaan Jamban Keluarga Dusun Tosua sebanyak 21 unit (sumber: Baliho APBDesa 2023). Ini adalah upaya meningkatkan sanitasi warga sebagai upaya memperkuat desa bebas BAB sembarangan.
Sementara itu Sekdes Labawang yang dikonfirmasi pekan ini menyebut usulan Rehab Posyandu Labawang di RKPDes 2023 Labawang berhasil lolos ke APBDesa 2023 Labawang dengan nomenklatur Lanjutan Pembangunan Posyandu.
Tiga lembaga di desa-desa terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendatangi layanan-layanan Posyandu. Lembaga-lembaga tersebut adalah Rumah Desa Sehat (RDS), Rumah Gizi, dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Di Dusun Watti, Desa Inrello, TPPS (Babinsa, Bidan Desa, PLD, KPM, Perangkat Desa, dan Kader Posyandu) mendatangi rumah-rumah sasaran Posyandu yang jarang dan bahkan malas (maaf, Red) mendatangi layanan-layanan posyandu. Hal serupa akan dilaksanakan di Desa Pattirolokka sebagai hasil Rapat Koordinasi TPPS Desa.
TPPS Desa Keera juga telah mendatangi warga dan sasaran Posyandu dengan memberikan literasi kesehatan. Bahkan Kepala Desa Keera Syamsurida, S.Sos. turun langsung menyambangi warga bersama istrinya Ketua TP PKK Desa Keera. Hadir pula Babinsa dan para kader posyandu serta Bidan Desa Keera.
Dari Dusun Laukku, Desa Paojepe dilaporkan TPPS (Penyuluh KB, Bidan Desa, PLD, Ketua BPD, Kepala Dusun, dan para kader kesehatan masyarakat) menyambangi sasaran posyandu di rumahnya masing-masing agar datang ke layanan Posyandu Harapan Bunda Laukku secara rutin.
