Abdul Wahab Dai
Narablog
WAJO-Serka Charis Trisno, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Inrello, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menyambangi rumah-rumah sasaran Posyandu di sudut-sudut Dusun Watti, Desa Inrello hari ini Jumat, 24 Maret 2023.
Charis melakukan anjangsana ke rumah-rumah ibu-ibu yang memiliki balita namun jarang bahkan tidak pernah mendatangi layanan Posyandu Teratai di Dusun Watti.
Padahal telah berdiri di dusun ini sebuah gedung posyandu berukuran jumbo yang dibangun dengan Dana Desa beberapa tahun yang lalu.
Charis ditemani oleh Bidan Desa Lilis Indasari, A.Md.Keb., Pendamping Gizi Reski Nurfadilah, Amd.Gz., Kader Pembangunan Manusia (KPM) Haerunnisa, Kepala Urusan Umum dan Perencanaan Pemdes Inrello Indo Asse, perwakilan BPD Arba Yamin, dan Pendamping Lokal Desa Abdul Wahab Dai, S.S. yang bertugas di Inrello. Tak ketinggalan para kader Posyandu.
Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu sendiri adalah sebuah lembaga kategori Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang kegiatannya dievaluasi setiap tahun dalam Musyawarah Desa Evaluasi Akhir Tahun Anggaran. Posyandu adalah lembaga khas Indonesia yang muncul sejak zaman Soeharto dan bertahan hingga kini.
Mereka dievaluasi bersama-sama dengan LKD lainnya seperti PKK, Karang Taruna, Kader Teknik, Kader Pembangunan Manusia, Kader Posyandu, dan RT/RW dalam Musyawarah Desa.
Dusun Watti dikenal dengan sekelompok masyarakat yang resisten dengan layanan Posyandu, bahkan ada yang menolak mendatangi layanan posyandu. "Ada warga yang menolak persalinan di sarana kesehatan," ujar beberapa sumber yang layak dipercaya di Desa Inrello.
Kedatangan Babinsa, Bidan Desa, PLD, KPM, Kaur Umum, Pendamping Gizi, dan Kader Posyandu Desa Inrello ini merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa Inrello pekan lalu.
Kini isu tengkes (stunting) atau pelambatan pertumbuhan pada anak dalam kaitannya dengan gizi menjadi isu nasional. Program Konvergensi Pencegahan Stunting telah lama bergulir dengan melibatkan semua lini dan sektor.
Pada Pemutakhiran Data Indeks Desa Membangun 2023, Rumah Desa Sehat (RDS) berada serupa dengan dengan TPPS atau Tim Percepatan Penurunan Stunting, maknanya bahwa RDS serupa dengan TPPS.
KPM adalah Koordinator RDS dengan Pendamping Posyandu sebagai Sekretaris, dan Unsur Kader Posyandu sebagai Bendahara. Para anggota RDS adalah Kader Posyandu, Kader KB, Guru PAUD, Bidan Desa, PKB, PPL Pertanian, PKK, kader kesehatan lainnya, dan Karang Taruna.
Dikutip dari kantor berita Antara edisi 7 Desember 2022, TNI Angkatan Darat mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menurunkan angka stunting di Indonesia. "Para Babinsa yang bisa menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat sampai pelosok memberikan sosialisasi kepada masyarakat, terutama kepada anak muda yang melakukan pernikahan dini," kata Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam sambutan pada acara Pelatihan Teknis Percepatan Penurunan Stunting bagi Fasilitator Kodim Tahun 2022 bersama BKKBN di Mabesad, Jakarta, kala itu.
Para kader dan nakes yang bertugas di Posyandu Teratai Watti kerap mengeluh dengan sepinya sasaran posyandu (balita, ibu hamil, dan lansia) yang datang, terutama balita.
Kementerian Desa PDTT RI sendiri telah menugas seorang Kader Pembangunan Manusia tiap desa dengan peran mengajak partisipasi masyarakat dan lembaga dalam proses perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pemantauan. KPM juga berkoordinasi dengan pelaku program dan lembaga lainnya seperti bidan desa, petugas puskesmas lainnya (ahli gizi, sanitarian), guru PAUD dan aparat atau lembaga desa.
KPM mendapatkan honor dari Pemdes bersumber dari Dana Desa. KPM Inrello Haerunnisa terus menyemangati para kader posyandu Desa Inrello di tengah isu tipisnya honor kader posyandu yang tidak naik-naik dalam beberapa tahun belakangan yang berbasis regulasi.
Kepala Desa Inrello Muh. Anwar Syahadat memfasilitasi Babinsa d.k.k dengan mobil ambulans desa untuk menjangkau sudut-sudut Dusun Watti hari ini.
Babinsa d.k.k. memberikan literasi kesehatan kepada warga dan menemui kepala keluarga langsung agar dapat memberikan izin kepada istrinya dapat membawa balitanya ke Posyandu. Mereka juga menjelaskan betapa pentingnya mendatangi layanan posyandu bagi ibu hamil, baduta dan balita, dan pentingnya persalinan di sarana kesehatan.
Posyandu Teratai di Watti hari ini tampak ramai, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya. Muncul wacana dari kader posyandu agar Pemdes Inrello mengedarkan surat pemberitahuan jadwal layanan posyandu sehari sebelum hari H Posyandu.