Foto: Posyandu Bahagia di Dusun Babana (Koleksi Andi Besse Hadriana)
Liputan Abdul Wahab Dai
WAJO-Pembangunan Posyandu "Bahagia" di Dusun Babana, Desa Keera hampir kelar. Media ini yang memantau kemajuan pembangunan gedung di kompleks Kantor Desa Keera, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan ini melihat pengerjaan menyisakan daun jendela dan daun pintu Posyandu.
Bidan Desa Keera Andi Besse Hadriana, A.Md.Keb. yang dihubungi Rabu (21/12/2022) petang turut bergembira dengan perkembangan ini.
Sementara itu Kepala Desa Keera Syamsurida, S.Sos. mengatakan bahwa upaya desanya makin kencang dan kuat dalam memerangi kejadian tengkes dengan akan berfungsinya gedung posyandu ini.
Posyandu adalah sebuah terminologi kesehatan publik di Indonesia yang muncul sejak kala Orde Baru berkuasa pada tahun 80-an. Pemerintahan Soeharto pun berusaha menjadi antitesa Orda Lama dengan kebijakan-kebijakan di bidang pertanian, pendidikan, keluarga berencana, serta kesehatan masyarakat dan posyandu.
Keluarga Berencana diperkenalkan dengan sosialisasi massif yang mengimbau penduduk Indonesia mengatur jarak dan jumlah kelahiran.
Pada tahun 1984 diperkenalkanlah posyandu (pos pelayanan terpadu) yang dibangun di desa-desa untuk layanan KIA, gizi, dan penanggulangan diare (sumber: Sejarah Indonesia SMA/SMK/MA Kelas XII).
Posyandu adalah khas Indonesia. Kini layanan ini tersebar luas di seluruh Indonesia.
Foto: Salah satu kegiatan Rembuk Stunting di Desa Keera, tepatnya di Posyandu Mawar, Dusun Lawatanae pada tahun 2019 (Arsip).Walau kerap disebut sebagai pemerintahan yang serba tunggal dengan kebebasan pers dan kebebasan berbicara yang dikekang, tidak semua apa yang terjadi pada masa 1966-1998 ini buruk.
Banyak hal yang dapat kita warisi hingga sekarang, termasuk eksistensi layanan posyandu.
Kini desa-desa dapat membangun gedung posyandu dengan tranfer Dana Desa dari APBN yang langsung masuk ke Rekening Keuangan Desa. Termasuk lah apa yang dibangun oleh Pemerintah Desa Keera pada Tahun Anggaran 2022 ini berupa Dana Desa.
Dewasa ini isu tentang tengkes atau stunting menjadi fokus Pemerintah dengan program Konvergensi Pencegahan Stunting yang bersifat lintas sektor.
Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Wajo Saiful, S.E., M.I.Kom. berharap posyandu dapat dioptimalkan penggunaannya sesuai fungsinya.
"Pemdes dan kader tetap menjalin koordinasi dengan aparat kesehatan setempat!" harapnya.
Dengan dibangunnya posyandu di Dusun Babana ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Desa Keera. Demikian Bidan Andi Besse Hadriana sembari melanjutkan,"Semoga keberadaan posyandu baru ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Dusun Babana pada khususnya dan Desa Keera pada umumnya dalam kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan."
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat Desa Keera, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan Posyandu ini.
Suksesnya program ini tidak lepas dari arahan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Kecamatan Keera yang bertugas di Desa Keera, baik Pendamping Lokal Desa (PLD), maupun PD (Pendamping Desa).
Foto: Kepala Desa Keera Syamsurida, S.Sos. (Koleksi Pribadi).