Liputan Abdul Wahab Dai
WAJO-Sebagai desa yang berbukit-bukit dengan medan yang terjal, jumlah layanan posyandu dan posbindu di Desa Awo, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan seyogyanya kian bertambah.
Saat ini hanya ada tiga layanan posyandu di Desa Awo, yakni Posyandu Merak di Dusun Dake berupa gedung posyandu permanen, Posyandu Merpati I di Dusun Dake dengan layanan di kolong rumah panggung salah seorang warga, serta Posyandu Merpati II di Dusun Bekkae yang juga operasional layanannya di kolong rumah panggung.
Padahal Desa Awo terdiri dari lima dusun (Tosua, Dake, Appalaring, Bekkae, Abbuengnge). Dengan jumlah penduduk 1.917 jiwa dan luas wilayah 40,25 kilometer persegi (Kecamatan Keera dalam Angka Tahun 2022), jumlah gedung dan layanan posyandu dirasa sudah tidak cukup.
Setelah beberapa kali diusulkan, kegiatan Pembangunan Posyandu Merpati I Dusun Dake akhirnya terakomodasi dan tercantum di dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Awo Tahun 2023, namun lahannya direncanakan bergeser ke Dusun Bekkae.
Proses perencanaan Desa Awo kini masih bergulir. Beberapa waktu yang lalu ditetapkan Peraturan Desa Awo Nomor 8 Tahun 2022 tentang RKPDesa 2023 Desa Awo oleh Badan Permusyawaratan Desa dalam sebuah Musyawarah BPD.
Dalam berbagai musyawarah dan kesempatan di Desa Awo selalu muncul usulan agar jumlah layanan posyandu di Desa Awo ditambah. Kini Pemerintah Desa masih berkutat pada bagaimana mengubah dua tempat pelayanan posyandu menjadi bangunan gedung Posyandu.
"Sebetulnya kami selalu berdaya upaya merealisasikan usulan pembangunan posyandu di Bekkae, namun selalu saja ada halangan yang menghambat," kata Paridah, mantan Sekdes Awo yang kini memimpin Desa Awo sebagai kepala desa.
Walau sudah tercantum di dokumen RKPDesa 2023 dengan pagu lama, nasib kegiatan ini masih harus ditentukan pada saat Musyawarah Desa Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) 2023 yang masih menunggu pagu indikatif Dana Desa Tahun 2023.
Desa Awo akan semakin penting dengan diresmikannya Jembatan Lanrangnge tempo hari oleh Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Selain persoalan bangunan gedung posyandu yang masih minim, gedung PAUD juga masih merupakan kendala besar. PAUD Harapan Bunda di Dusun Bekkae masih berdinding kayu walau sudah berlantai keramik, sementara KB Kasih Bunda di Dusun Dake berhenti beroperasi akibat ketiadaan tenaga pendidik.
Kepala Desa Paridah tahun ini pernah mengumumkan kepada publik desa bahwa jika ada warganya yang ingin mengabdi sebagai guru, Pemerintah Desa siap memfasilitasi rehabilitasi gedung kelompok belajar ini.
Namun hingga kini KB ini tak kunjung dibuka kembali. Dua layanan dasar, yakni posyandu dan PAUD perlu diprioritaskan oleh pemerintah dengan adanya anggaran desa yang minim di Desa Awo. Demikian Paridah berbicara kepada karena-celebes.com pada Senin, 19 Desember 2022, sore ini.
