Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

As'adiyah Usulkan K.H. Muhammad As'ad Menjadi Pahlawan Nasional

Admin
Jumat, 02 Desember 2022 Last Updated 2022-12-03T10:18:36Z

Kontributor: Abdul Wahab Dai

WAJO-Keluarga Besar Pondok Pesantren As'adiyah memohon dukungan Pemerintah Daerah untuk mengusulkan pendiri pesantren tertua di Sulawesi Selatan ini, Anre Gurutta K.H. Muhammad As'ad menjadi pahlawan nasional.


Demikian diungkapkan oleh AG. Drs. K.H. Muhamad Sagena, M.A. dalam pidato iftitah di hadapan Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin dalam acara Pembukaan Muktamar As'adiyah XV (Sabtu, 3 Desember 2022) di Lapangan Merdeka Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan sebagaimana dipantau oleh kareba-celebes.com melalui laman Facebook As'adiyah Pusat yang turut menyiarkan kembali secara langsung saluran As'adiyah Channel.



Dalam laporannya Muhammad Sagena memaparkan peran K.H. Muhammad As'ad pada masa kolonial memulai halaqah hingga As'adiyah lahir pada tahun 1930 dan berkembang pesat hingga kini.



Muktamar As'adiyah adalah pengambilan keputusan tertinggi bagi pesantren yang saat ini memiliki 80.000-an santri di dalam negeri dan luar negeri ini, termasuk 10.000-an ribu di "kandang"-nya Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.


Wakil Presiden RI dalam amanatnya mengatakan bahwa pesantren ini telah mengambil peran yang penting seperti sebagai pusat dakwah, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. 


Selain itu As'adiyah telah melahirkan cabang-cabang di berbagai daerah dengan tokoh-tokoh yang luar biasa. Kata Wapres.



Katanya, fungsi dari pesantren sendiri adalah bagaimana dapat menyiapkan orang-orang yang paham agama dan itu perlu untuk melanjutkan tugas-tugas ulama dalam meneruskan perjuangan Rasulullah.


Wapres juga menyinggung pentingnya pendidikan oleh As'adiyah yang juga mengajarkan cara berfikir moderat yang artinya tidak berfikir teksual dan liberal serta mampu memberikan solusi-solusi setiap permasalahan.


"Tugas kita adalah mengajak dan menyampaikan," demikian Wapres. Wapres yang pernah aktif di Partai NU, PPP, PKB dan PKNU ini mengatakan bahwa menjaga Tanah Air perlu karena menjaga harta, bangsa dan kekayaan Indonesia.


Pembukaan Muktamar pada pukul 11.26 Wita ditandai dengan pemukulan beduk oleh Wapres.



Sementara itu Humas Pemda Wajo dalam liris pers yang diterima media ini menyebutkan bahwa sebelum masuk ke tempat acara, Wapres transit di rumah jabatan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP) Pondok Pesantren (Ponpes) As'adiyah, Muhammad Sagena.


Rujab ini terletak persis di samping Studio Radio Suara As'adiyah dan Masjid Agung Ummul Qurra' Sengkang.


Kata rilis itu, di sana Wapres disambut Bupati Wajo bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A. yang juga alumnus As'adiyah, beberapa tamu kehormatan lainnya, serta tuan rumah.



Kantor Berita Antara dalam sebuah berita daring jelang siang ini menyebut bahwa setelah acara peresmian pembukaan, Wapres diagendakan kembali ke Makassar pada hari yang sama untuk melanjutkan agenda selanjutnya yaitu silaturahmi dengan sivitas akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Sulawesi Selatan di Kampus UMI, Kota Makassar.


Foto-Foto/Media Sosial


Berita Lainnya

Tampilkan

  • As'adiyah Usulkan K.H. Muhammad As'ad Menjadi Pahlawan Nasional
  • 0

Terkini

test