Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

FGMN-BP: Membumikan Bahasa Prancis di Madrasah dan Pesantren Kita

Admin
Minggu, 28 November 2021 Last Updated 2021-11-28T20:57:56Z


Oleh: Abdul Wahab Dai

Bejibun aral menghadang bahasa Molière, bahasa Prancis, sehingga bahasa Roman ini sulit bersaing dengan mata pelajaran pilihan lainnya di madrasah-madrasah dan pesantren negeri ini.


Bagaimana pun, madrasah dan pesantren identik dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris yang telah lama menjadi trend.


Alasan-alasan seperti "tak ada bukunya", "untuk apa?" telah lama menghalangi salah satu bahasa Eropa Barat ini turut diajarkan di madrasah atau pesantren.


Pada tahun 1990-an, saya bertukar pesan dengan seorang teman di Kairo yang sedang berguru di Al-Azhar lewat pos-el.


Teman ini ternyata sedang mengambil kursus bahasa Prancis yang tidak pernah dia dapatkan di madrasahnya di Sengkang.


Telah lama banyak akademisi perguruan tinggi Islam dalam negeri kita yang melanjutkan studi di negeri-negeri frakofon, negeri-negeri penutur bahasa Prancis. Kebutuhan akan bahasa Prancis menjadi makin besar.


Sebuah peristiwa menyesakkan menimpa seorang kawan. Dia didepak dari madrasah tempatnya mengajar dengan pernah dirundung sebagai mengajarkan bahasa kafir.


Padahal, Junaedi Putra, seorang guru bahasa Jepang pernah berbicara pada sebuah temu maya organisasi guru bahasa asing mengatakan bahwa bahasa asing sering digambarkan dengan stigma sebagai bahasa kafir, bahasa penjajah, orang yang mempelajarinya "tidak nasionalis".


Junaedi Putra pun menyebut bahwa menguasai bahasa asing termasuk sunnah Rasul. (Baca tulisan saya "Junaedi Putra: Menguasai Bahasa Asing Adalah Sunnah Rasul).


***


Pada level pendidikan menengah, secara sektoral guru-guru bahasa Prancis di Indonesia "terbelah" pada dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.


Sekumpulan guru madrasah bahasa Prancis pun menginisiasi sebuah forum yang mereka sebut FGMN (Forum Guru Madrasah Nasional) Bahasa Prancis. FGMN-BP ini diprakarsai oleh Herminingsih, guru bahasa Prancis MAN 2 Palu yang juga Ketua Komunitas Literasi Madrasah Indonesia dan Tim Penanggung Jawab Bahasa Internasional di GTK (Guru dan Tebaga Kependidikan) Madrasah Kementrian Agama RI.


Tren organisasi yang kini biasanya melakukan konsolidasi di grup obrolan dan grup berbagi pesan, maka FGMN Bahasa Prancis yang para pemangku kepentingannya berpencar di antero Nusantara pun menginisiasi grup berbagi pesan.


"Ini awalnya untuk menyatukan guru bahasa Prancis madrasah nasional yang belum punya MGMP sendiri karena  di tiap provinsi biasanya digabung dengan bahasa asing non-Inggris lainnya," ujar Herminingsih kepada Penulis. Forum ini didirikan 21 Oktober 2021 silam.


Sebagaimana diketahui di Indonesia madarasah-masrasah, baik negeri maupun swasta berada di bawah naungan Kementerian Agama yang berbeda dengan guru-guru di bawah naungan Kemenristekdikbud.


"Pentingnya suatu forum nasional MGMP bahasa Prancis sesama guru madrasah adalah  untuk mengakomodir aspirasi dan saling berbagi pengetahuan dan metode pembelajaran bahasa Prancis, praktik-praktik baik atau apa saja yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan guru," lanjut Herminingsih.


Forum ini, katanya, bukan tandingan dari MGMP Bahasa Prancis  atau organisasi lainnya karena FGMN Bahasa Prancis bersinergi dengan, dan dibawahi oleh Perhimpunan Pengajar Prancis Seluruh Indonesia (PPPSI-APFI) sebagai induk organisasi guru dan para pengajar bahasa Prancis di Indonesia.


Kegiatan yang sudah dilakukan oleh forum ini antara lain Penguatan Keterampilan Vicon Guru Bahasa Prancis Madrasah 29 Oktober 2021 lalu yang juga diikuti beberapa perwakilan SMA dan SMK MGMP Bahasa Prancis Provinsi di Indonesia.


Sudah saatnya bahasa nan indah ini membumi di madrasah-madrasah dan pesentren kita dengan meningkatkan jumlah madrasah yang menjadikannya mata pelajaran pilihan.


Kini ada sekira 20-an guru bahasa Prancis madrasah di Indonesia, baik sebagai PNS maupun Non-PNS.*

Berita Lainnya

Tampilkan

  • FGMN-BP: Membumikan Bahasa Prancis di Madrasah dan Pesantren Kita
  • 0

Terkini