kareba-celebes.com
WAJO-Sebagai satuan pendidikan, untuk pertama kalinya Sekolah Luar Biasa (SLB) Mirah Edukasi Wajo yang berlokasi di Kelurahan Benteng, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menerima visitasi para asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) sebagai tahapan akreditasi.
Para asesor memeriksa kelengkapan dokumen dan performa guru pada saat pembelajaran berlangsung.
Berbagai instrumen diperiksa, mengobservasi kegiatan di kelas dan memantau kondisi sarana dan prasarana sekolah.
SLB ini berdiri pada bulan Oktober 2018. Selama ini ada tiga jenis kaum difabel yang menjadi siswa di sekolah ini: tuna rungu (pendengaran rusak), tuna grahita (disabilitas intelektual) dan autis (gangguan perkembangan otak yang memengaruhi perilaku, interaksi dan minat).
Saban tahun jumlah siswa semakin meningkat. Media ini memperoleh data jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah 19 peserta didik, TP 2019/2020: 28 dan TP 2020/2021: 38.
Ina Mutmainnah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masayarakat serta Sarana dan Prasarana (Wakasek Sarpras) mengatakan bahwa didirikannya SLB Mirah Edukasi Wajo di Pitumpanua merupakan sebuah inisiatif yang sangat patut diapresiasi.
"Keberadaan SLB ini membuka kesempatan baru bagi anak-anak kita yang berkebutuhan khusus untuk menempuh pendidikan, sama seperti anak-anak normal lainnya. Saya pribadi memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak Yayasan dan teman-teman yang dari awal merintis berdirinya SLB ini, mereka adalah bukti nyata bahwa orang-orang di negeri ini masih banyak yang peduli dan cinta akan pendidikan." ujarnya.
Sebagai orang yang baru bergabung, lanjutnya, dirinya bersyukur telah diberi kesempatan untuk berbagi dan mengabdi untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Selanjutnya, dia berharap SLB Mirah Edukasi Wajo bisa mendapat perhatian lebih lagi dari masyarakat sekitar dan pemerintah, sehingga kita secara bersama-sama dapat memajukan sekolah ini hingga dapat mencetak lulusan-lulusan terbaik yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berketerampilan dan berakhlak mulia, pungkasnya penuh harap.
Sementara itu Nidia Novitasari, salah seorang tenaga pendidik, kepada media ini mengatakan bahwa dengan adanya SLB di daerah ini, sekolah ini dapat membantu siswa berkebutuhan khusus untuk menuntut ilmu meskipun dengan keterbatasan yang mereka miliki. "Sekolah ini sangat bermanfaat bagi mereka," kata Nidya.
SLB ini membawa dampak positif atau manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya bagi penyandang disabilitas. "Kehadiran SLB menjadikan masyarakat sekitar sadar akan kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus. "Mereka juga perlu diperhatikan, khususnya dari segi pendidikan formal."
"Harapan kami semoga SLB ini bisa lebih baik lagi, baik dari segi pelayanan, kompetensi guru maupun sarana dan prasarana yang ada hingga dapat berdiri sejajar dengan sekolah lainnya," kata Rusmianti, S.Pd, tendik lainnya.
Saat ini SLB di bilangan simpang tiga menuju Kampung Buluawo ini digawangi oleh sekira tiga belas tenaga pendidik dan tenaga pendidikan.
Pada kesempatan lain, H. Mursalim, S.Pd., M.Si, Pendiri Yayasan Mirah Pendidikan Wajo mengatakan bahwa sekolah ini mulai semakin dikenal oleh publik Pitumpanua.
Saat ini sekolah ini dipimpin oleh Hj. Harjuna, S. Ag. sebagai Kepala Sekolah.
Visitasi Tim Asesor dari BAN ini berlangsung selama dua hari (Jumat-Sabtu, 23-24 Juli 2021) ini.
Laporan: Abdul Wahab Dai
Penyunting: Gus Mus