Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Assorajang dan Pakkanna Rengkuh Kasta Desa Mandiri

Admin
Minggu, 20 Juni 2021 Last Updated 2021-06-21T03:24:35Z


kareba-celebes.com

Laporan Abdul Wahab Dai 

Desa Assorajang dan Desa Pakkanna yang terletak di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan mencatat rekor sebagai dua desa pertama di Bumi Lamaddukkelleng yang berstatus sebagai Desa Mandiri.


Keduanya mendapat Status Desa Mandiri berdasarkan pengukuran Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021 ini.


Dina Anggraeni, Pendamping Lokal Desa (PLD) Assorajang dan Pakkanna, dalam wawancara khusus dengan koresponden kareba-celebes.com Abdul Wahab Dai, menjelaskan bahwa kegiatan pemutakhiran data IDM (Indeks Desa Membangun) Tahun 2021 yang dilaksanakan pada bulan Maret silam telah menetapkan Desa Assorajang dan Desa Pakkanna sebagai Desa Mandiri. 


"Hal ini tidak terlepas dari naiknya nilai IKS, IKE dan IKL kedua desa tersebut pada tahun 2021 ini," papar Dina.


IKL adalah Indeks Ketahanan Lingkungan, IKE adalah Indeks Ketahanan Ekonomi dan IKS adalah Indeks Ketahanan Sosial.


Dina melanjutkan, rincian nilai dari Desa Assorajang yang tertuang dalam Berita Acara Penetapan Status Desa adalah

Nilai IKS (Dimensi Sosial) yang mencakup Bidang Kesehatan, Pendidikan, Pemukiman dan Sosbud yaitu : 0,9200 atau 37,2%.


Nilai IKE (Dimensi Ekonomi) yaitu mencakup ketersediaan lembaga keuangan, lembaga ekonomi, pusat perdagangan dan keterbukaan wilayah, BUMDes dan Keragaman Produksi Masyarakat (Produk unggulan Desa) yaitu : 0,8167 atau 33,1 %.


Nilai IKL (Dimensi Ekologi) yaitu mencakup kondisi lingkungan dan potensi bencana yaitu: 0,7333 atau 29,7%, dengan Total Nilai IDM Tahun 2021 adalah 0,8233 yang menempatkan status Desa Assorajang sebagai Desa Mandiri.


"Hal ini tidak dimungkiri dengan berkembang pesatnya Desa Assorajang dalam enam tahun terakhir ini di bawah kepemimpinan Andi Samangrukka, S.IP. sebagai Kepala Desa Assorajang selama tiga periode."


Media juga ini melihat bahwa status desa ini turut ditentukan oleh pelbagai pembangunan dengan dana-dana kabupaten, provinsi dan pusat terkait posisinya yang sangat dekat dengan pusat kendali pemerintahan kabupaten.


Dimulai dengan status Desa Maju tiga tahun berturut-turut,  ketersediaan berbagai sarana prasarana di desa ini dapat terlihat mulai dari pusat olahraga dalam hal ini Stadion Andi Ninnong yang memiliki berbagai sarana di dalamnya.


"Tentu saja ini memberi andil yang cukup besar dalam peningkatan status Desa ini, termasuk ketersediaan sarana kesehatan, kantor-kantor, lembaga keuangan seperti bank pemerintah dan koperasi, adanya pusat-pusat atau kawasan pertokoan di sepanjang jalan desa."


Demikian juga dengan keterbukaan wilayah, di mana Desa ini berbatasan langsung dengan Kecamatan Tempe yang dapat diakses dengan Angkutan umum sepanjang tahun dengan jam operasional siang dan malam serta kondisi jalan yang sangat baik. 


Meningkatnya kegiatan produksi masyarakat Desa Assorajang ditandai dengan semakin banyaknya jumlah kelompok UMKM, pusat-pusat perdagangan masyarakat. 


Berbatasan langsung dengan Danau Tempe menjadikan sebagian besar penduduk yang berada di pesisir Danau Tempe bermata pencaharian sebagai nelayan.


Nlayan-nelayan ini dibina oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo dalam hal pengolahan hasil tangkapan, melalui Unit Usaha BUMDes (Dana Desa) dan UPK (eks-PNPM Mandiri).


"Mereka mendapatkan modal usaha," jelas Dina.


Para Pendamping Desa sejak awal bertugas di Desa ini telah melakukan identifikasi kelompok UMKM, memberikan pendampingan terkait tata cara mendapatkan modal usaha, baik melalui BUMDes maupun lembaga-lembaga keuangan lainnya dalam hal ini UPK (eks.PNPM). 


Selain itu keberadaan Danau Tempe menjadi potensi besar bagi pengembangan pariwisata Desa Assorajang. Untuk itu ke depannya melalui rekomendasi SID Kemendesa diharapkan Desa Assorajang dapat mengembangkan kegiatan pariwisata.


Tidak hanya itu adanya status Desa Mandiri ini tentu saja juga didukung oleh potensi SDM yang mumpuni, termasuk kualitas SDM dari aparat Pemerintah Desa Assorajang. 


"Dengan adanya status Desa Mandiri ini diharapkan Desa Assorajang ke depan menjadi makin baik, dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kecamatan Tanasitolo dalam pembangunan desa yang dimaknai tidak hanya dengan pembangunan sarana prasarana, tetapi juga pembangunan manusia, demikian Dina.


Sama dengan Desa Assorajang, Desa Pakkanna pun pada tahun ini mendapatkan status Desa Mandiri dengan rincian nilai IKS, IKE dan IKL sebagai berikut:


Nilai IKS (Dimensi Sosial) yang mencakup Bidang Kesehatan, Pendidikan, Pemukiman dan Sosbud yaitu : 0,8743 atau 35,3%. Nilai IKE (Dimensi Ekonomi) yaitu mencakup ketersediaan lembaga keuangan, lembaga ekonomi, pusat perdagangan dan keterbukaan wilayah, BUMDes dan Keragaman Produksi Masyarakat (Produk Unggulan Desa) yaitu : 0,8000 atau 32,3%.


Nilai IKL (Dimensi Ekologi) yaitu mencakup kondisi lingkungan dan potensi bencana yaitu: 0,8000 atau 32,3% dengan total nilai IDM 0,8248.

 

Desa Pakkanna yang berbatasan langsung dengan juga Desa Assorajang di sebelah Selatan memiliki kondisi Desa yang juga hampir sama dengan Desa Assorajang, di mana di Desa Pakkanna ini juga tumbuh dari status Desa berkembang, kemudian dua tahun berturut-turut menjadi Desa Maju dan pada tahun ini setelah dilakukan pemutakhiran data IDM akhirnya mendapatkan status sebagai Desa Mandiri.


"Ini tidak terlepas dari adanya potensi SDM dan SDA, dan tentu saja tingginya upaya Pemerintah Desa dan masyarakat untuk memajukan Desa-nya.


Desa yang terkenal dengan Desa Sutra ini, menjadikan Desa ini masyhur.


Bahkan produk lokal dari Desa ini sudah dipasarkan ke mancanegara. 


Desa ini juga merupakan daerah tujuan utama baik wisatawan domestik maupun mancanegara.


Adanya aktivitas pariwisata ini mendorong semakin tumbuhnya galeri-galeri atau pusat-pusat perdagangan sutera di Desa ini.


Demikian juga dengan toko-toko kuliner dan lainnya tentu saja ini berdampak pada meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat Desa Pakkanna.


Di samping itu ketersediaan pasar yang merupakan salah satu pasar terbesar dan paling ramai di Kabupaten Wajo menjadi moda pendukung utama dalam aktivitas ekonomi masyarakat, baik masyarakat Desa Pakkanna maupun masyarakat Kabupaten Wajo pada umumnya.


Keberadaan sarana prasarana umum di Desa ini mulai dari akses jalan yang bisa dilalui sepanjang tahun dengan kondisi yang baik, tersedianya akses pendidikan yang lengkap mulai dari PAUD, TK, SD, SMP/MTS bahkan SMK, meskipun SMK ini tidak berada langsung di wilayah Desa Pakkanna ini, tetapi lokasinya yang berada tepat di batas Desa Pakkanna sehingga memudahkan akses pendidikan masyarakat. 


Demikian juga dengan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan non-formal juga tersedia di Desa ini. 


Begitu pula dengan lembaga keuangan di Desa Pakkanna juga terdapat bank pemerintah, Pegadaian, BUMDes dan koperasi sehingga memudahkan akses modal masyarakat Desa.


Terkait dengan kondisi lingkungan Desa, di Desa Pakkanna telah tersedia TPS yang merupakan program Dana Desa TA 2019, sehingga menjadikan kondisi lingkungan Desa Pakkanna mengalami perubahan dari segi kebersihan lingkungan termasuk tingkat pencemaran lingkungan. 


Kesadaran terkait potensi pencemaran lingkungan utamanya pencemaran air dan tanah oleh limbah hasil pencelupan sutera, hal ini telah diupayakan dari tahun 2009 oleh DLH Kabupaten Wajo bekerja sama dengan Pemerintah Desa Pakkanna dengan pembangunan sistem pengelolaan air limbah di kampung BNI dan sosialisasi/penyuluhan pengolahan air limbah, sehingga tingkat pencemaran di Desa Pakkanna sangat rendah atau boleh dikata tidak ada.


Desa Pakkanna yang juga berbatasan langsung Dengan Danau Tempe mempunyai potensi pariwisata yang besar selain ekowisatanya.


Diharapkan, kata Dina yang juga PLD di Desa ini, pada tahun 

mendatang melalui Dana Desa, Pemerintah Desa bisa mengakomodir kegiatan pariwisata untuk menjadikan Desa Pakkanna semakin dikenal dan dirindukan oleh wisatawan sehingga nantinya wisatawan-wisatawan itu tidak hanya sekedar berkunjung ke Desa Pakkanna tetapi juga menjadi agen untuk menyampaikan ke dunia bahwa di Kabupaten Wajo ada Desa yang indah dan nyaman untuk di datangi, tentu saja dengan pembangunan sarana prasarana pariwisata di sekitar destinasi wisata termasuk pembangunan homestay yang merupakan salah satu rekomendasi dari IDM 2021.


Penyunting: Gus Mus

Berita Lainnya

Tampilkan

  • Assorajang dan Pakkanna Rengkuh Kasta Desa Mandiri
  • 0

Terkini