Wajo, kareba-celebes.com
"Favoritisme" dalam dunia pendidikan nasional kita sudah lama digugat.
Kini, tak ada lagi sekolah favorit dalam kamus kebijakan baru para pemangku dunia pengajaran kita.
Namun eks-SMP Negeri Siwa yang kini bernama SMP Negeri 1 Pitumpanua dengan kampus nan hijau di Siwa, di ujung utara Bumi Lamaddukkelleng semakin sujana pada usianya yang merangsek 50-an.
Sebagai SLTP/Sederajat paling tua di belahan utara Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, kini SMP Negeri 1 Pitumpanua semakin mantap dan anteng menyongsong Tahun Pelajaran baru 2021-2022 sebagai tahun kedua epidemi COVID-19.
Kini fasilitas pendidikan menengah di jantung kota Siwa ini diasuh dan digawangi oleh Andi Makkuraga, S.Pd., M.Pd. sebagai kepala sekolah.
"Kondisi terkini SMPN 1 Pitumpanua adalah bagian dari sejarah panjang sekolah ini sejak awal dekade 1970-an," tutur Andi Makkuraga dalam sebuah wawancara khusus dengan media ini di Siwa, Minggu, 26 April 2021 ini.
Dulu, banyak calon pelajar yang terpental dari seleksi untuk masuk ke sekolah ini.
Memang, sebagai favorit, banyak yang mengincarnya. Mereka pun gigit jari dan mendarat di sekolah sebelah, kecamatan sebelah dan kabupaten sebelah.
Gelar "sekolah favorit" kini dikubur dan dibuka dalam perkamusan pendidikan kita. Pada dasarnya semua sekolah adalah baik.
Tinggal kualitas dan pengembangan diri para pelajar yang menjadi tumpuan demi sukses di masa depan.
Dengan paradigma baru ini di mana SMP Siwa tidak memosisikan diri lagi sebagai "favorit", sekolah ini makin matang jelang usia emasnya.
Sisi-sisi terbaik dari setiap era sejak hadirnya sekolah ini, lanjutnya, kini terakumulasi pada Spensa masa kini.
Spensa adalah sebutan informal sekolah ini oleh para pelajar dan alumninya.
Terletak tidak jauh dari pusat kendali pemerintahan Pitumpanua di Jalan Pendidikan, Kelurahan Bulete, posisi strategis ini menjadi salah satu keunggulan SMP ini.
Para pelajar dari kota ini dapat dengan mudah menggapai sekolah di pagi hari pada masa pembelajaran tatap muka.
Para pelajar dapat menikmati berbagai fasilitas seperti Laboratorium IPA. Sains adalah kunci modernisasi. Pencinta sains dapat mempergunakan dengan baik laboratorium ini.
Ada Laboratorium Bahasa bagi menambah keterampilan bertutur Inggris. Pelafalan dan daya pendengaran adalah hal pokok dalam menguasai Bahasa Inggris, pintu menuju komunitas global.
Perpustakaan Spansa menampung buku-buku paket yang dibutuhkan pelajar dan referensi-referensi lainnya.
Laboratorium Komputer turut hadir seiring numerisasi zaman dan kehidupan.
Soal keimanan jangan ragu, Mushallah SMP Siwa siap merawat tauhid (monoteisme) para pelajar dengan kegiatan-kegiatan reliji.
Bagi yang ingin mengembangkan bakat dan minat, tersedia kegiatan ekstrakurikuler KIR sebagai kegiatan ilmiah, Seni Lukis bagi para penggemar lukisan dan perupa, Band, Drum Band, Olahraga, Seni Tari, Pencak Silat bagi penggemar seni dan kejasmanian.
Ada gerakan kepanduan Pramuka, bagi pencinta alam dan petualang ada Sispala dan ada PMR/UKS untuk gerakan voluntarisme.
"Kini tersedia pula ruang-ruang belajar yang representatif," kata Andi Makkuraga.
Dalam sejarah panjangnya, sekolah ini telah menelorkan ribuan alumni dan telah membaktikan diri pada pelbagai bidang kehidupan.
Para alumni ini tergabung dalam wadah IKA SMPN 1 Siwa.
Media ini mencatat bahwa alumni perdana berstambuk tahun 1972.
Jelang perayaan emasnya, sekolah ini semakin sujana dengan paradigma baru.* (advetorial).