Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
© Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Rapat Tidaklanjut Dugaan Pemotongan BOP , TPQ, MDT dan Pondok Pesantren

Penginapan Netral
Jumat, 05 Maret 2021 Last Updated 2021-03-23T15:31:31Z




INFOCHANELNASIPNAL.COM---Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Wajo', melakukan rapat tindaklanjut terkait aspirasi dugaan adanya pemotongan dana BOP TPQ , MDT, Pondok Pesantren yang dilakukan oleh oknum Kantor Kemenag Wajo. Rabu 03/03/2021.


Rapat dipimpin langsung ketua Komisi IV, AD Mayang, dan seluruh anggota Komisi IV DPRD Ķabuoaten Wajo.


Kakan Kemenag Wajo, H. Anwar Amin  yang hadir memenuhi undangan mengatakan tidak mengetahui adanya kasus seperti itu di Kemenag Wajo, karena  ada beberapa kasi di Kemanag Wajo, ujarnya



"Bantuan  Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) TPQ, MDT Pòndok Pesantren  diberikan dari anggaran  Kementerian Agama dengan tujuan  mengembangakan  pondok  pesantrend. Karena ini menyangkut lembaga jadi saya selaku kepala harus hadir meluruskan, " kata Anwar Amin 


Amin menjelasakn kalau yang dapat BOP adaĺah Pondok Pesantren yang memiliki izin operasional dan masalah pemotongan dana itu tidak benar dan meman  kami tidak berani memotong karena dana masuk ke rekening masing - masing penerima BOP, 


"Bagaiman kami bisa memotong sementara dana masuk di rekening mereka,  dan meman ada pembelian buku tapi itu diatur di juknis serta  kenapa pihak aspirator tidak konfirmasi langsung ke lembaga kami, " terangnya


 Ketua Komisi IV, AD Mayang menanggapi kalau  itu bukan pemotongan tapi penyetoran mungkin termasuk apakah  itutermasuk pembelian buku, tanyanya


Pengelola BOP  TPQ Pondok Pesantren dari Kemenang Wajo,   Yusuf, bahwa  Pondok Pesantren TPQ , MDT , Pondok Pesantren ada tahapan penyaluran  dan ada beberapa yang tidak memiliki izin operasional jadi tidak menerima. 


"Kaitan ada pemotongan itu tidak ada karena kami suruh semua lembaga ke Bank masing- masing  jadi masalah pencairan kami tidak mencampuri,"  kata Yusuf sebagai pengelola  BOP .


Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, H.Anwar MD, SE, bertanya kepada Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag Wajo) berapa masyarakat wajo atau pondok Pesantren  yang menerima, karena ada beberapa daerah  yang  tidak menerima termasuk wilayahnya di Tanasitolo.


" Saya mau tanya apa Kakan Kemenag , Anwar  terima 1 juta rupiah  , Waris 1 juta, Yusuf 1 juta apa benar itu untuk pengadaan buku, kalau pengadaan mana bukunya," tanga  Anwar MD


Hal senada juga ditanyakan anggota DPRD dari Komisi IV, Sulfiah,  bertabya  berapa jumlah Pondok Pesantren yang terima dan berapa nilai  penyetoran dan apakah uang itu meman untuk pembelian buku.



Anggota DPRD Kabupaten Wajo, juga pemilik Pondok Pesanren Darul Mukminin Doping, Agustang Ranreng , juga mengatakan kalau di Pondok Pesantren dia tidak ada pemotongan dan Pondok Pesantren besar ada  4(empat)  yang terima BOP , Pesantren sedang 1(satu), Pesantren  kecil 3,  MDT tahap 1  ada 28 MDT pada tahap 2 ada  46, TPQ tahap 2  ada 50 yang teriam da, tahap  3 ada  36, dan tahap 4 ada 45, urainya


"Secara pribadi  di Pondok Pesantren saya itu dapat 25 juta dan  tidak ada pemotongan atau penyetoran," kata Agustang Ranreng 


Sekretaris  Komisi IV Muhammad Ridwan menjelaskan rincian peruntukan BOP Pondok pesantrend selama masa Pandemi Corona, merasa  heran kenapa ada penjulan buku, ďia menduga keluar dari juknis  BOP, dan rapat ini bukan rapat dengar pendapat tapi rapat tindaklanjut, ujarnya


"Nanti dilanjutkan lagi yang menghadirkan pihak aspirator untuk mendengarkan apa  benar itu ada  pungli atau gratifikasi ,"terangnya.




Ketua Komisi IV, AD Mayang bahwa  tidak ada dari Komisi IV yang memvonis kalau itu pungli atau gratifikasi dan minggu depan akan mengundang pihak aspirasi untuk mendengarkan  keterangannya terkait aspirasi dugaan pemotongan BOP ,tutupnya


(Muhlis) 


Berita Lainnya

Tampilkan

  • Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Rapat Tidaklanjut Dugaan Pemotongan BOP , TPQ, MDT dan Pondok Pesantren
  • 0

Terkini