Sebelumnya Baznas mendapat laporan dari warga dan Pemerintah Kabupaten Wajo, adanya warga miskin yang kekurangan biaya dan tidak memiliki kartu BPJS Keseahatan atau KIS, sehingga mengalami kesulitan dalam biaya berobat di rumah sakit.
Mendapat laporan itu, Pimpinan Baznas Kabupaten Wajo, Drs. H.Andi Sahrulyali Razak, M.Ag dan Wakil Pimpinan Pendistribusian dan Pengumpulan Baznas , Drs.H. Amin Hasan, M.Ag, secara cepat memerintahkan anggotanya di bagian Layanan Aktif Baznas (LAB) untuk turun melakukan assessment atau pendataan.
Berdasarkan assessment, 4 (empat) orang pasien miskin berhak mendapat bantuan uang tunai dari BAZNAS, Kabupaten Wajo, untuk membantu meringankan beban dan biaya rumah sakit.
Adapun data dari pasien miskin yaitu Nur Alam (50) tahun warga Desa Tadangpalie, Kecamatan Pammana dengan diaknosa penyakit Molahidatidosa (hamil anggur) dan telah di rujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makassar, dengan kendala kurang biaya,tidak memiliki BPJS Kesehatan, kemudian Ambo Sodding (59) tahun warga Desa Lamiku, Kecamatan Majauleng dengan penyakit perut membesar dan mau dioperasi juga tidak memiliki BPJS, pasien miskin ketiga bernama Putri Ramadhana (17 ) tahun warga Watangrumpia, Kecamatan Majauleng, melahirkan sesar, tidak ada kartu BPJS Kesehatan dan pasien miskin terakhir bernama Patriyanti Adam (25) tahun warga Desa Tua, Kecamatan Majauleng, juga melahirkan sesar di rumah sakit dan tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Pimpinan Baznas Kabupaten Wajo, H. Andi Sahrulyali Razak, kepada media infochanelnasional.com mengatakan, semoga bantuan uang tunai Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah ) untuk per orang pasien, bisa membantu meringankan beban mereka, terangnya
"Bantuan yang kami salurkan kepada mustahik (pasien miskin) merupakan zakat dari para Muzakki yang bersakat di Baznas, dan dananya masih sangat terbatas, itulah yang dikelola , diserahkan langsung kepada yang berhak melalui program "WAJO SEHAT" .Tadi kita telah salurkan dengan total Rp. 6.000.000 (enam juta rupiah) untuk 4 orang mustahik dan setiap pasien mustahik, mendapat Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), langsung diserahkan kepada pasien di ruangan rawat inapnya, ada juga yang diwakilkan oleh keluarganya dan pihak rumah sakit, karena kondisi pasien lemah dan juga ada yang sudah diberangkatkan ke Makassar untuk operasi, " tutupnya
Laporan:Lis
Editor:Muhlis